Indonesia Menjadi Ketua G20 dan ASEAN dalam Waktu Berurutan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 15 November 2021 19:24 WIB
Monitorindonesia.com - Indonesia menjadi Ketua G20 dan ASEAN dalam waktu yang berurutan. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyampaikan alasan penunjukan Indonesia sebagai pemegang keketuaan G20 merupakan bentuk apresiasi dan pengakuan negara-negara besar di dunia terhadap Indonesia. Namun menurut Moeldoko, fakta mengenai pengakuan negara-negara itu masih belum banyak tersampaikan kepada publik. Seperti diketahui, Indonesia untuk pertama kalinya memegang keketuaan atau Presidensi G20 pada 2022. Presidensi KTT G20 ini merupakan yang pertama bagi Indonesia dan akan dimulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. keketuaan Indonesia meneruskan estafet keketuaan dari Italia dan Konferensi Tingkat Tinggi G20 akan digelar di Bali 30-31 Oktober 2022. Kemudian pada 2023, Indonesia akan menjadi ketua ASEAN  yang beranggota cuma 10 negara. Rotasi kepemimpinan ASEAN dijalankan secara berurutan sesuai abjad nama negara-negara anggotanya. “Substansi ini harus mulai dimunculkan sekarang, supaya publik tahu arti penting Indonesia ditunjuk menjadi ketua G20,” kata Moeldoko dalam keterangan yang disampaikan dalam rapat koordinasi media dan komunikasi G20 bersama kementerian/lembaga terkait, di Jakarta, Senin (15/11/2021). KSP, kata Moeldoko,  akan mendorong pengelolaan komunikasi dan isu-isu yang muncul terkait pelaksanaan G20, di Bali 30-31 Oktober 2022. "Yang diperlukan adalah mekanisme kerja dengan tim substansi. Alur ini yang menghubungkan KSP dan tim komunikasi dengan apa yang dibicarakan di forum,” terang Moeldoko. Menurut Moeldoko, Presiden Joko Widodo optimistis keketuaan G20 Indonesia akan mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan tema besar "Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat" (Recover Together, Recover Stronger), pertumbuhan yang inklusif, berpusat pada rakyat, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Topik:

ASEAN g20 ketua g20