Perbedaan Gejala DBD dan Tipes

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 27 April 2024 06:45 WIB
Ilustrasi [Foto: iStock]
Ilustrasi [Foto: iStock]

Jakarta, MI - Dokter spesialis penyakit dalam, Dokter Aru Ariadno menjelaskan perbedaan gejala pada pasien demam berdarah dengue (DBD), dengan tipes.

Dia mengatakan pada dasarnya awal gejala semua penyakit infeksi kadang-kadang mirip diliputi dengan tanda demam, badan sakit-sakit, juga merasa ada gangguan pencernaan seperti rasa mual, kembung dan muntah. 

"Tetapi jenis demam dari tifoid agak sedikit berbeda di mana biasanya demamnya tinggi pada sore hari dan sedikit turun pada saat pagi hari. Sedangkan demam dari DBD biasanya tinggi sepanjang hari," kata Aru, dikutip Sabtu (27/4/2024).

"DBD biasanya hari ketiga demamnya turun, dan diikuti juga dengan penurunan kadar trombosit yang merupakan ciri khas penyakit dengue," lanjutnya.

Disebutkan dokter Aru Ariadno. pada hari ketiga gejala pada pasien demam berdarah dengue masuk dalam fase berbahaya. Penderita biasanya akan merasa sudah lebih baik dan merasa sembuh, terutama pada anak-anak.

"Sebaiknya bila ada demam yang sudah berlangsung selama 3 hari disarankan untuk segera berobat ke sarana kesehatan terdekat," ujarnya.

Penyakit DBD biasanya, disebabkan oleh virus dengue dari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Sementara tipes sendiri, muncul gegara kuman Salmonela thypi.

Cara penanganan pada pasien demam berdarah dengue, dan tipes pun juga berbeda.

"Perbedaannya kalau tifoid penyebab adalah kuman sehingga dibutuhkan antibiotik untuk membunuh kuman tersebut," jelasnys.

"Sedangkan DBD disebabkan oleh virus dengue yang sifatnya self limiting disease, yang akan mati sendiri bila waktunya tiba, serta tidak ada obat antivirus untuk virus dengue," tandasnya.

Sehingga yang dibutuhkan pada pasien demam berdarah dengue (DBD) adalah, mengevaluasi pasien supaya tidak kekurangan cairan dan tidak terjadi syok.

Berita Terkait