Ada Lubang di Jembatan Sungai Bandung, Begini Langkah DPUPR Kabupaten Blitar

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 24 April 2024 20:15 WIB
Jembatan Sungai Bandung penghubung Desa Karangsono dan Desa Jatinom, Kanigoro Kabupaten Blitar (Foto: Ist)
Jembatan Sungai Bandung penghubung Desa Karangsono dan Desa Jatinom, Kanigoro Kabupaten Blitar (Foto: Ist)

Blitar, MI - Kondisi jembatan sungai Bandung penghubung antara desa Karangsono dan desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar terdapat lubang. 

Hal ini sangat membahayakan para pengguna jalan baik roda empat maupun roda dua yang melintasi.

Jembatan yang terdapat lubang tersebut, dikarenakan jembatan penghubung tersebut menjadi jalur alternatif di Kabupaten Blitar. 

Mayoritas masyarakat dan truk bermuatan pasir maupun tebu melewati jalan tersebut. 

Untuk sekedar mengamankan pengguna jalan, masyarakat memberikan tanda pada lubang pada jalan jembatan tersebut.

Menanggapi adanya hal tersebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blitar, melalui Kepala Bidang Bina Marga Hamdan Zulfikri Kurniawan mengatakan, mengenai kerusakan jembatan di desa Karangsono memang sudah mendapatkan laporan dari kepala desa.

”Kita tahu dari laporan kepala desa Karangsono pada 8 April 2024. Dan saat itu juga tim kami URC, langsung meluncur ke lokasi untuk memberikan tanda sementara agar tidak membahayakan lalu lintas, karena menjelang lebaran,” ujarnya. Rabu (24/4/2024).

Hamdan, menjelaskan setelah masuk hari kerja dan setelah lebaran, tim teknis Dinas PUPR juga langsung bergerak untuk survey ke lokasi untuk mendeteksi rencana penanganannya.

”Kita selalu koordinasi dengan Kades dan memang jembatan tersebut adalah jembatan lama dan bentangnya juga cukup panjangnya kurang lebih 10 meter. Jika dibangun jembatan yang disesuaikan desain dengan ruas jalan yang ada membutuhkan perencanaan yang lebih detail,” tuturnya.

Lebih lanjut, Hamdan menyatakan, sambil menunggu perencanaan detail dan penganggaran untuk anggaran yang dibutuhkan. 

Pihaknya juga akan melaksanakan penanganan darurat dengan anggaran kegiatan pemeliharaan rutin jembatan.

”Estimasi kasar kurang lebih sekitar Rp 10 miliar untuk pembangunan rehab total jembatan tersebut".

"Untuk saat ini Dinas PUPR melaksanakan penanganan darurat. Dengan menambal bagian yang berlubang atau mengganti plat injak jembatan. Agar lalu lintas dan mobilitas ekonomi bisa berjalan lancar,” pungkasnya. (JK)