Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Muncul Lagi Ahok dan Basuki Hadimuljono

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 26 April 2024 14:16 WIB
Pantas Nainggolan (Foto: Istimewa)
Pantas Nainggolan (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Peminat Bursa calon gubernur (cagub) DKI Jakarta meningkat untuk ikut serta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Setelah Ridwan Kamil dan Ahmad Sahroni masuk dalam bursa pencalonan orang nomor satu di DKI, kini nama-nama besar lainnya pun mulai bermunculan. Seperti nama Ahok hingga Basuki Hadimuljono.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P DKI Jakarta,  Pantas Nainggolan, mengatakan, partainya tengah menjaring sejumlah nama untuk menjadi bakal cagub DKI pada Pilkada 2024. 

Menurut dia, Fraksi PDI-P mulai menjaring nama Cagub DKI. Antara lain, ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa mantan Panglima TNI. Beberapa nama itu antara lain, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, Prasetyo Edi Marsudi, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono. 

"Iya ini kita masih dalam proses penjaringan (untuk nama cagub DKI)," ujar Pantas, di daerah Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024). 

"Iya Pak Basuki (Hadimuljono) juga masuk dalam bursa calon. Kemudian termasuk Andika Perkasa. Juga (Basuki Tjahaja Purnama) kader kita juga ikut," lanjutnya. 

Penetapan nama yang nantinya diusung maju dalam Pilkada DKI 2024, kata Pantas, akan diputuskan berdasarkan beberapa hal. 

"Tapi kan dalam mengambil keputusan pasti kita mempertimbangkan banyak hal," ungkap Pantas. 

Kriterianya telah ditetapkan Pantas menyampaikan, PDI-P DKI Jakarta telah menetapkan kriteria yang akan diusung bakal cagub pada Pilkada DKI 2024. 

"Pertama, kriterianya yang komitmen dalam konteks ideologi Pancasila. Kedua, mampu paling tidak memenuhi atau selaras dengan harapan Jakarta ke depan," ujarnya. 

Menurut Pantas, kriteria bakal cagub DKI perlu ditetapkan karena ada beberapa masalah di Jakarta yang perlu menjadi perhatian. Salah satunya adalah soal Jakarta yang akan tidak lagi menjadi Ibu Kota. 

"Walaupun Jakarta tidak lagi sebagai Ibu Kota tapi masih tetap menjadi Indonesia 'mini' yang harus mencerminkan persatuan, toleransi yang tinggi dan lain sebagainya," kata Pantas.

Mengenai prioritaskan kader internal, menurut Pantas, partainya memprioritaskan kader internal yang potensial dalam penjaringan bacagub DKI.  "Ya untuk utama sudah pasti kader internal PDI-P menjadi prioritas," lanjut Pantas. (Sar)