Kapal Pengangkut Seratusan Etnis Rohingya Terbalik di Perairan Meulaboh Aceh Barat

Nuramin Rizky
Nuramin Rizky
Diperbarui 20 Maret 2024 17:00 WIB
Seratusan warga etnis Rohingya asal Myanmar berupaya menyelamatkan diri setelah sebuah kapal yang mereka tumpangi diduga terbalik di perairan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Rabu (20/3/2024). (Foto: ANTARA)
Seratusan warga etnis Rohingya asal Myanmar berupaya menyelamatkan diri setelah sebuah kapal yang mereka tumpangi diduga terbalik di perairan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Rabu (20/3/2024). (Foto: ANTARA)

Meulaboh, MI - Seratusan warga etnis Rohingya dilaporkan mengalami kecelakaan di perairan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, setelah kapal yang mereka tumpangi diduga terbalik di perairan setempat atau sekitar 16 mil dari daratan Aceh Barat.

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, Mimi Al Nur kepada wartawan, Rabu (20/3/2024) di kantornya membenarkan adanya informasi satu kapal etnis Rohingya yang tenggelam di perairan Kabupaten Aceh Barat.

"Saat ini ada enam warga Rohingya yang telah dievakuasi nelayan dan di antar ke kantor Camat Samatiga, sisanya masih ada sekitar seratusan orang mengapung di laut," kata Mimi Al Nur.

Ada pun Identitas dari warga Rohingya asal Myanmar yang saat ini telah berada di Balai Serbaguna Kantor Camat Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, di antaranya Selin laki-laki berusia 34 tahun, Zahed laki-laki berusia 18 tahun, Afsara BI perempuan berusia 18 tahun.

Kemudian Rufeyas perempuan berusia 18 tahun, Ropeka Aktar perempuan berusia 15 tahun, serta Ruzoma perempuan berusia 15 tahun, dan semuanya berasal dari Myanmar.

Informasi yang diperoleh, seratusan warga Rohingya asal Myanmar tersebut sedang dalam perjalanan menuju ke Australia, dan melintasi perairan Aceh. Namun setibanya di kawasan perairan Kabupaten Aceh Barat, kapal yang ditumpangi oleh seratusan warta Rohingya tersebut dilaporkan terbalik di laut.

Camat Mimi Al Nur mengatakan saat ini pihaknya sedang berkoordinasi bersama pihak terkait, terhadap penanganan keenam Rohingya termasuk seratusan warga Rohingya yang dilaporkan masih berada di laut setempat. (AM)