DPR: Jika Konflik Iran-Israel Terus Berlanjut, Bukan Tidak Mungkin Terjadi Perang Dunia Ketiga

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 17 April 2024 21:11 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (Foto: MI/Dhanis)
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon, menyatakan deeskalasi atau menahan diri dapat mencegah meluasnya konflik di Timur Tengah saat ini.

"Melalui deeskalasi, kita harapkan tidak menciptakan satu konflik lebih luas dan perang lebih besar, yang melibatkan lebih banyak negara. Jadi, sikap kita seharusnya melakukan itu," katanya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). 

Eskalasi konflik di Timur Tengah berpotensi memanas akibat serangan balasan Iran terhadap provokasi Israel yang sebelumnya membombardir Konsulat Besar Iran di Damaskus, Suriah. Dalam aksi balasannya, Iran meluncurkan ratusan pesawat nirawak (drone) dan rudal balistik ke wilayah Israel.

"Kalau ini berlanjut, akan makin melibatkan banyak negara dan bisa memicu perang yang lebih luas, bahkan bisa saja terjadi Perang Dunia III," kata anggota Komisi I DPR RI itu.

Di sisi lain, terkait dengan konflik Gaza, Fadli menegaskan bahwa sikap Indonesia, baik Pemerintah, parlemen, maupun masyarakat sipil, tetap menginginkan adanya gencatan senjata sesegera mungkin. Apalagi, hingga kini sudah banyak warga Palestina menjadi korban lebih dari 35.000 orang yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan arahan agar Indonesia bersikap deeskalasi terhadap situasi ketegangan geopolitik yang sedang melanda sejumlah negara di Timur Tengah.

Arahan Presiden itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sesi konferensi pers usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4).

"Pertama, tentu tadi Bapak Presiden membahas mengenai yang terjadi di Timur Tengah, terutama yang terkait dengan Iran dan Israel," katanya.

Ia mengatakan sikap deeskalasi penting bagi hubungan Indonesia dengan sejumlah negara yang terlibat pertikaian perang di Timur Tengah.