Tips Bawa Mobil Jarak Jauh

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 16 April 2024 07:16 WIB
Ilustrasi [Foto: iStock]
Ilustrasi [Foto: iStock]

Jakarta, MI - Mobil selalu jadi pilihan teratas sebagai transportasi saat liburan, seperti saat momentum mudik lebaran. Mobil kerap menjadi alat transportasi ideal bagi pemudik, karena selain bisa mengangkut orang, mereka pun dengan leluasa membawa barang bawaan untuk orang tercinta di kampung halaman.

Namun terkadang sebagai pengendara mobil sering lalai, rasa capek yang sering hinggap saat perjalan jauh diabaikan demi cepat sampai ke tempat tujuan. Tentu hal ini bisa berbahaya, selain bagi diri sendiri juga untuk penumpang.

Berikut tips bawa mobil jarak jauh dari Dokter gizi Raissa Edwina Djuanda:

Berkendara hanya delapan jam

Dr raisa menyarankan agar mengemudikan kendaraan terutama di tengah kondisi lalu lintas yang padat pada liburan atau mudik, tak boleh lebih dari delapan jam.

"Idealnya Anda berbagi tugas dalam mengemudi. Tentukan lokasi perhentian yang nyaman untuk istirahat," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin (16/4/2024).

Lakukan peregang tiap dua jam

Pengemudi sebaiknya kerap melakukan peregangan tiap dua jam sekali.Peregangan bisa dilakukan selama 10-15 menit untuk mencegah kelelahan otot.

Istirahat setiap empat jam

Beristirahatlah tiap empat jam sekali. Pengemudi dapat beristirahat terlebih dahulu, semisal di tempat pemberhentian yang tersedia di jalur mudik.
 
"Konsumsi makan ringan dan minuman sehat, renggangkan tubuh, kunjungi toilet, serta cuci muka agar lebih segar," kata dri Raisa.

Dengarkan bahasa tubuh

Tips selanjutnya saat kamu bawa mobil jarak jauh, yakni pengemudi harus mendengarkan tubuhnya. Jika tubuh merasa lelah dan mengantuk atau tidak fokus, maka sebaiknya segera istirahat dan jangan memaksakan diri.

"Sebaiknya prioritaskan keselamatan diri dan penumpang lain," kata Dr Raisa.

Jangan konsumsi minum berenergi saat capek

Kemudian, terkait minuman berenergi, Raissa tak menyarankan pengemudi yang berada dalam kondisi kelelahan meminumnya. Menurut dia, minuman ini hanya memberikan efek stimulasi sementara, bukan mengatasi kelelahan.

Selain itu, imbuh dia, mengonsumsi minuman berenergi saat kelelahan merupakan hal berbahaya karena dapat menutupi rasa kantuk dan membuat seseorang kurang waspada saat mengemudi.