Dua Warga Musi Rawas Utara Tewas Akibat Banjir Bandang

Nuramin Rizky
Nuramin Rizky
Diperbarui 17 April 2024 11:53 WIB
Ilustrasi: Banjir di wilayah Mandi angin, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara, Sumsel. (Foto: ANTARA)
Ilustrasi: Banjir di wilayah Mandi angin, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara, Sumsel. (Foto: ANTARA)

Jakarta, MI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dua orang warga di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan (Sumsel), meninggal dunia akibat bencana banjir bandang setinggi 2,5 meter yang melanda daerah itu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu (17/4/2024) mengatakan tak hanya menelan korban jiwa, banjir bandang yang terjadi pada kemarin (Selasa, 16/4/2024) pagi tersebut juga mengakibatkan sebanyak 196 orang warga lainnya terpaksa harus mengungsi.

BNPB mengkonfirmasi bahwa korban jiwa dan pengungsi tersebut tercatat merupakan warga yang bermukim di 32 desa yang masing-masing berada di Kecamatan Karang Jaya, Rupit, Ulu Rawas, dan Rawas Ulu.

Untuk itu ia menyebutkan BPBD Sumsel telah melakukan penambahan dua perahu karet untuk menunjang percepatan penanganan darurat dan mengevakuasi para korban karena saat ini banjir belum juga surut.

Berdasarkan data terkini dari tim Pusdalops BNPB diketahui bahwa hingga Rabu pagi ini tercatat ada 2.839 umah warga yang tergenang banjir sehingga penghuninya harus dievakuasi.

Selain itu, kata dia, banjir juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum antara lain enam jembatan penyeberangan putus, lima rumah ibadah dan 10 unit fasilitas kesehatan rusak berat.

Ia memastikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas Utara telah mendirikan dapur umum yang berlokasi di Desa Suka Menang, Karang Jaya, dan juga menyalurkan sedikitnya 50 paket bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan makanan dan sandang bagi para korban selama masa darurat bencana. (AM)