Kasus DBD di Indonesia Tembus 62 Ribu

Aswan LA
Aswan LA
Diperbarui 16 April 2024 10:57 WIB
Nyamuk demam berdarah (Foto: Istimewa)
Nyamuk demam berdarah (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada 62.001 kasus demam berdarah dengue atau DBD di Indonesia dalam hasil catatan di minggu ke-15 tahun 2024.

Dari kasus tersebut, terdapat 475 pasien di antaranya yang telah meninggal dunia. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di minggu ke-15 tahun 2023, jumlah kasus DBD di Indonesia meningkat tajam. Kala itu, Kemenkes melaporkan 22.551 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 170 orang.

Sementara itu, Kabupaten Tangerang mencatatkan kasus DBD tertinggi, yaitu 2.540 kasus. Sementara kota atau kabupaten dengan kematian akibat DBD tertinggi tahun ini adalah Bandung, yang dilaporkan 25 orang meninggal dunia.

Berikut 5 kabupaten atau kota dengan kasus DBD tertinggi di 2024:
1.⁠ ⁠Kabupaten Tangerang 2540 kasus
2.⁠ ⁠Kota Bandung 1741 kasus
3.⁠ ⁠Kabupaten Bandung Barat 1422 kasus
4.⁠ ⁠Kabupaten Lebak 1326 kasus
5.⁠ ⁠Kota Depok 1252 kasus

Berikut 5 kabupaten atau kota dengan kematian DBD tertinggi di 2024:
1.⁠ ⁠Kabupaten Bandung 25 kematian
2.⁠ ⁠Kabupaten Jepara 21 kematian
3.⁠ ⁠Kabupaten Subang 18 kematian
4.⁠ ⁠Kabupaten Kendal 16 kematian
5.⁠ ⁠Kota Bekasi 15 Kematian

Sebelumnya, dokter spesialis penyakit dalam, Dr. dr Soroy Lardo, Sp.PD, K.PTI, FINASIM menyebut masih banyak masyarakat yang tidak tahu akan bahaya pada fase kritis yang dialami pasien penyakit DBD.

Fase kritis pada pasien demam berdarah dangue yang dimaksud adalah pada hari ketiga sampai hari keenam infeksi. Fase-fase ini yang perlu mendapatkan layanan kesehatan karena bisa berujung pada kematian.

"Fase inilah titik kritis, angka kematian itu tinggi," katanya dalam konferensi pers virtual bersama IDI.

Berikut gejala klinis DBD yang perlu diperhatikan:
Demam
Nyeri bagian belakang mata
Nyeri tulang belakang
Mual dan Muntah
Bintik merah pada kulit (petechiae) dapat tidak muncul hingga tahap akhir penyakit