Ketua Kwarnas Minta Nadiem Cabut Permendikbud soal Pramuka

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 6 April 2024 07:53 WIB
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Budi Wase
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Budi Wase

Jakarta, MI - Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Budi Waseso meminta aturan yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib dicabut. Itu ia ungkapkan saat baru saja kembali dilantik.

“Permen itu menurut saya harus dicabut,” kata Budi Waseso saat baru saja dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/4/2024).

Menurutnya, regulasi yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib, tidak bisa dilakukan dengan Peraturan Menteri. Sebagaimana Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.

“Karena kalau kita mau memulai dari itu, kita harus secara lengkap proseduralnya. Harus ada izin, keputusan presiden juga. Tidak serta merta melalui keputusan menteri,” jelasnya.

Dia mengatakan, Presiden Jokowi sendiri telah berpesan. Agar benar-benar menjadikan Pramuka sebagai sadan pendidikan dan pembinaan generasi muda.

“Jadi arahan Pak Presiden kami ada terus untuk melakukan pendidikan, pembinaan karakter generasi muda oleh Pramuka. Terutama tadi rasa bela negara, terus nilai-nilai perjuangan dan seluruhnya,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam unggahannya di X, menyebut Pramuka penting bagi pembentukan karakter generasi muda Indonesia. “Pramuka menjadi suatu wadah penting dalam pengembangan pendidikan serta karakter generasi muda Indonesia,” ucapnya.

Ia berharap, Pramuka bisa jadi kekuatan untuk pembentukan karakter. “Semoga dapat senantiasa meningkatkan kekuatan karakter generasi penerus Indonesia melalui Pramuka,” harapnya.

Menteri Pendidikan Nadiem Makarim telah dipanggil DPR RI atas aturan tersebut. Rapat itu digelar di Komisi X DPR di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (3/4/2024). Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti.

Dalam rapat itu, Nadiem memberikan penjelasan pendahuluan secara garis besar mengenai keputusan tersebut. Dia mengatakan pihaknya justru hendak meningkatkan status gerakan Pramuka tidak lagi sekadar ekskul, melainkan masuk menjadi kurikulum.

Topik:

pramuka nadiem