Kata Nadiem Makarim Soal Polemik Ekskul Pramuka

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 3 April 2024 16:21 WIB
Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim (Foto: Istimewa)
Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf mencecar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, soal polemik ekstrakurikuler (ekskul)pramuka dalam kurikulum pendidikan.

Pertanyaan itu diajukan Dede Yusuf saat rapat kerja antara Komisi X DPR dengan Kemendibud, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).

"Mas Menteri bisa menjelaskan pentingkah pramuka bagi dunia pendidikan? Pentingkah kegiatan pramuka atau pola ajar pramuka yang sudah proven selama 100 tahun itu, dibutuhkan oleh dunia pendidikan terutama di dalam konsep kurikulum merdeka yang sedang digalakkan Kemendikbud?," tanya Dede Yusuf

Dede menilai, Permendikbud Nomor 12 Tahun 2024 sudah menimbulkan kegaduhan, karena kabar ekskul wajib pramuka akan dihapus. Sementara, kata dia, bagi masyarakat ekskul pramuka justru memberi dampak positif sejak 10 tahun terakhir.

"Terbukti dengan makin banyaknya jumlah anggota pramuka yang terdata, kurang lebih sekitar 22,2 juta peserta didik. Ditambah makin banyaknya pemimpin-pemimpin di daerah yang terjun ke pramuka," ujarnya.

Nadiem pun menjawab singkat dan menyatakan, tak ada penghapusan ekskul pramuka.

"Secara prinsip menurut saya satu, mohon sudah tidak lagi dibahas bahwa Pramuka itu dihapus atau dihilangkan dari sekolah, karena peraturannya sudah jelas, bahwa itu menjadi ekskul yang wajib diselenggarakan oleh sekolah," ujar Nadiem.

Di luar hal itu, ia menilai ada prinsip menarik yakni bagaimana kementeriannya, dapat meningkatkan status Pramuka, dari yang tadinya hanya ekskul, lalu untuk muatannya bisa masuk ke dalam kurikulum merdeka.

"Jadi itu mungkin suatu hal yang bisa meningkatkan status nilai-nilai pramuka, yang tadinya hanya ekskul bisa masuk ke dalam kokurikuler, apalagi menurut saya lebih menarik lagi kalau bisa dimasukkan di dalam komponen P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila," jelasnya.

"Sehingga nilai-nilai kepramukaan itu bisa mendarah-daging di anak-anak kita, melalui program kokurikuler. Itu mungkin salah satu wacana yang lagi dibahas," tandasnya.